Pada intinya perbedaan jenis Rumah Banjar itu terletak pada atap (bubungan), ukuran dan bentuknya, sedangkan tata ruangnya hampir sama.
Rumah Bubungan Tinggi berfungsi sebagai bangunan Dalam Sultan (kedaton) yang diberi nama Dalam Sirap, merupakan rumah yang paling tinggi kastanya. Yang berfungsi sebagai istana kediaman sultan. Kualitas serta kemegahan seninya mencerminkan status sosial maupun status ekonomi sang pemilik rumah.
Rumah Bubungan Tinggi berfungsi sebagai bangunan Dalam Sultan (kedaton) yang diberi nama Dalam Sirap, merupakan rumah yang paling tinggi kastanya. Yang berfungsi sebagai istana kediaman sultan. Kualitas serta kemegahan seninya mencerminkan status sosial maupun status ekonomi sang pemilik rumah.
Balai Bini adalah salah satu rumah tradisional suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Tubuh bangunan induk memakai atap perisai (bahasa Banjar: atap gajah), sedangkan sayap bangunan (anjung) memakai atap sengkuap/lessenaardak (Bahasa Banjar: atap pisang sasikat).
Gajah Manyusu adalah salah satu rumah tradisional suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Pada rumah induk memakai atap perisai buntung dengan tambahan atap sengkuap (Sindang Langit) pada emper depan, sedangkan anjungnya memakai atap sengkuap (Pisang Sasikat) atau dapat pula menggunakan atap perisai.
Hal ini merupakan suatu bentuk Cacak Burung. Cacak Burung adalah tanda magis penolak bala yang berbentuk tanda + (positif), karena denah bangunan ini berbentuk + (tanda tambah), maka dinamakan pula rumah Cacak Burung.
Tadah Alas adalah salah satu rumah tradisonal suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Rumah Tadah Alas merupakan pengembangan dari Rumah Balai Bini yaitu dengan menambahkan satu lapis atap perisai sebagai kanopi paling depan. Atap kanopi inilah yang disebut "tadah alas" sehingga rumah adat ini dinamakan rumah Tadah Alas.
Balai Laki
Balai Laki adalah salah satu rumah tradisional suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Bentuk atap Balai Laki memakai atap pelana pada rumah induk, sedangkan pada Anjung memakai atap sengkuap yang disebut atap Pisang Sasikat seperti pada rumah Bubungan Tinggi.
Palimbangan
Palimbangan adalah salah satu rumah tradisonal suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Bumbungan atap rumah Palimbangan pada rumah induk memakai atap pelana dengan tebar layar yang disebut Tawing Layar. Jika memakai anjung maka atapnya juga menggunakan atap pelana dengan Tawing Layar. Pada teras/emper depan ditutup dengan atap sengkuap (atap lessenaardak) yang disebut atap Sindang Langit. Atap Sindang Langit ini menerus ke emper samping sampai di depan Anjung membentuk atap pelana yang sangat lebar.
Gajah Manyusu
Gajah Manyusu adalah salah satu rumah tradisional suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Pada rumah induk memakai atap perisai buntung dengan tambahan atap sengkuap (Sindang Langit) pada emper depan, sedangkan anjungnya memakai atap sengkuap (Pisang Sasikat) atau dapat pula menggunakan atap perisai.
Rumah Cacak Burung
Rumah Cacak Burung adalah salah satu rumah tradisional Suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan, rumah induk yang memanjang dari muka ke belakang memakai atap pelana (bahasa Banjar : atap balai laki) kemudian ditambahkan suatu atap limas dalam posisi melintang yang menutupi sekaligus ruang Palidangan beserta kedua buah anjungnya. Posisi nok atap (pamuung/wuwungan) bubungan atap yang menghalang/melintang ini lebih tinggi dari pada posisi atap pelana pada atap muka yang menutup ruang Paluaran (ruang tamu).Hal ini merupakan suatu bentuk Cacak Burung. Cacak Burung adalah tanda magis penolak bala yang berbentuk tanda + (positif), karena denah bangunan ini berbentuk + (tanda tambah), maka dinamakan pula rumah Cacak Burung.
Tadah Alas
Tadah Alas adalah salah satu rumah tradisonal suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Rumah Tadah Alas merupakan pengembangan dari Rumah Balai Bini yaitu dengan menambahkan satu lapis atap perisai sebagai kanopi paling depan. Atap kanopi inilah yang disebut "tadah alas" sehingga rumah adat ini dinamakan rumah Tadah Alas.
Palimasan
Palimasan adalah salah satu rumah tradisional suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Bentuk atap pada rumah Palimasan memakai atap perisai. Jika memakai anjung, atapnya juga berupa atap perisai.
Rumah Joglo Gudang
Rumah Joglo atau Rumah Joglo Gudang adalah satu rumah tradisional daerah Kalimantan Selatan (rumah Banjar) yang memiliki atap limas. Rumah Joglo disebut juga Rumah Bulat. Rumah seperti ini juga terdapat di kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Rumah Bulat ini terdapat di Desa Penghulu, Marabahan, Barito Kuala. Bentuk bangunan rumah Joglo terdiri atas 3 susunan atap limas yang berderet ke belakang dengan satu tambahan atap limas yang lebih kecil pada paling belakang yang merupakan bangunan dapur (Padu). Rumah limas seperti ini kalau di Jawa disebut Rumah Limasan Endas Telu merupakan tiga atap limas yang berderet ke belakang.
Rumah Bangun Gudang
Bangun Gudang adalah salah satu rumah tradisional suku Banjar (rumah Banjar) di Kalimantan Selatan. Atap pada dasarnya memakai atap perisai dengan serambi Pamedangan kecil di tengah-tengah. Pada bagian kiri dan bagian kanan dari "serambi pamedangan" diubah sebagai dinding depan kecuali bagian tengah yang tetap sebagai serambi pamedangan kecil yang diapit diantara kedua dinding depan tersebut. Memiliki tiga pintu masuk yaitu satu dari tengah, dari samping kiri dan dari samping kanan Pamedangan. Tidak terdapat 4 buah pilar yang biasanya ada pada teras rumah Banjar.
Info lebih lengkap lewat video
termakasih informasinya sangat membantu
BalasHapus