Rabu, 27 Januari 2016
Minggu, 24 Januari 2016
Pakaian Adat kalimantan Selatan
Busana Adat Pengantin Banjar Baamur Galung Pancaran Matahari
Busana Adat Pengantin Banjar Baamur Galung Modifikasi
Busana Adat Pengantin Banjar Babajukun Galung Pacinan
Busana Adat Pengantin Banjar Bagajah Gamuling Baular Lulut
Tarian Tradisional Kalimantan Selatan
1. Tarian Baksa Kambang
Pada
jaman dahulu Tarian Baksa Kambang berkembang di lingkungan kraton
Banjar. Fungsi tarian ini adalah untuk menyambut tamu dari negara lain
atau keraton lain, untuk jaman sekarang tetap fungsinya. Selain itu
Tarian Baksa Kambang juga dipentaskan dalam acara keluarga seperi
Khitanan, Nikahan, pentas seni dll. Untuk melakukan tarian ini para
penari membawa Kembang Bogam yaitu rangkaian dari berbagai jenis bunga
diantaranya bunga mawar,bunga kantil,bunga melati,dan bunga kenanga.
Fungsi bunga nanti tersebut nanti akan diberikan kepada tamu yang hadir.
Untuk jumlah penari biasanya ganjil dan tarian ini menceritakan seorang
putri yang bermain di taman bunga dan sedang menari. Tarian ini dalam
pentasnya diiringi oleh gamelan yang beriarama lagunya yang sudah
baku,yaitu seperti Lagu Ayakan dan Jangklong atau sering disebut Kambang
Murni.
2. Tarian Radap Rahayu
Tarian
Rahayu merupakan tarian yang sakral, pada jaman dahulu tarian ini
merupakan tarian untuk upacara ritual tolak balak bagi masyarakat
Banjarmasin. Tari Radap Rahayu dilakukan pada upacara seperti kehamilan,
perkawinan, dan kematian. Tarian ini terinspirasi dari kejadian kapal
Perabu Yaksa berisi patih Lambung Mangkurat yang pulang berkunjung dari
kerajaan majapahit. Ketika sampai di Muara Mantuil dan akan memasuki
Sungai barito, kapal ini kandas di tengah perjalanan. Perahu oleng dan
nyaris terbalik. Pada intinya tarian ini merupakan gambaran rasa
bersyukur karena kapal tersebut tidak tenggelam.
3.Tarian Kuda Gepang
Tarian
Kuda Gepang merupakan tarian yang unik karena kudanya bukan dinaikin
tetapi di jepik di ketiak. Menurut cerita dahulu Tarian ini berasal dari
Lambung Mangkurat yang datang ke Majapahit untuk bertemu dengan Gajah
Mada ketika mau pulang di beri hadiah kuda, ketika dinaiki kudanya
lumpuh, dengan kesaktiannya kudanya di kecilin dan di bawa pakai tangan
untuk dinaikkan ke kapal. Tarian Kuda Gepang ini sangat terkenal di
masyarakat Banjar biasanya dipentaskan pada upacara perkawinan, khitanan
atau pentas seni. Tari ini biasanya dilengkapi juga dengan
diusungnya/bausung kedua pengantin saat menuju pelaminan.
4. Tarian Bagandut
Tarian
Bagadut adalah tarian yang mirip dengan tarian tayub, ronggeng. Tarian
ini merupakan termasuk tarian erotis, pada waktu dulu tarian ini
berkembang hanya dilingkungan kerajaan. Sekarang tarian ini bisa kita
lihat di acara Pernikahan,
khitanan, acara seni dll. Tarian ini cepat merakyat karena penari bisa
meminta penonton untuk ikut menari atau tamu yang di khususkan.
Gandut merupakan profesi yang unik dalam masyarakat dan tidak sembarangan wanita mampu menjadi Gandut. Selain syarat harus cantik dan pandai menari, seorang Gandut juga wajib menguasai seni bela diri dan mantera-mantera tertentu. Ilmu tambahan ini sangat penting untuk melindungi dirinya sendiri dari tangan-tangan usil penonton yang tidak sedikit ingin memikatnya memakai ilmu hitam. Dahulu banyak Gandut yang diperistri oleh para bangsawan dan pejabat pemerintahan, disamping paras cantik mereka juga diyakini memiliki ilmu pemikat hati penonton yang dikehendakinya. Nyai Ratu Komalasari, permaisuri Sultan Adam adalah bekas seorang penari Gandut yang terkenal.
Gandut merupakan profesi yang unik dalam masyarakat dan tidak sembarangan wanita mampu menjadi Gandut. Selain syarat harus cantik dan pandai menari, seorang Gandut juga wajib menguasai seni bela diri dan mantera-mantera tertentu. Ilmu tambahan ini sangat penting untuk melindungi dirinya sendiri dari tangan-tangan usil penonton yang tidak sedikit ingin memikatnya memakai ilmu hitam. Dahulu banyak Gandut yang diperistri oleh para bangsawan dan pejabat pemerintahan, disamping paras cantik mereka juga diyakini memiliki ilmu pemikat hati penonton yang dikehendakinya. Nyai Ratu Komalasari, permaisuri Sultan Adam adalah bekas seorang penari Gandut yang terkenal.
5. Tarian Maayam Tikar
Merupakan jenis tari khas dari Kabupaten Tapin yang menggambarkan remaja putri dari daerah Margasari, Kabupaten Tapin yang sedang menganyam tikar dan anyaman. Tari berdurasi sekitar 6 menit ini biasanya dibawakan oleh 10 orang penari putri. Tari ini diciptakan oleh Muhammad Yusuf, Ketua Sanggar Tari Buana Buluh Merindu, dari kota Rantau, ibukota Kabupaten Tapin.
Keindahan tarian ini banyak membuat orang suka sehingga tarian ini terus berkembang di masyarakat Banjar
Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan
Penduduk asli Kalimantan selatan adalah suku Banjar. Budaya di
Kalimantan Selatan dipengaruhi oleh kepercayaan Islam yang dibawa oleh
pedagang Arab dan Persia dapat terlihat dalam bentuk kesenian, tarian,
musik, pakaian, permainan dan upacara tradisional.
Menurut haji Anang Ardiansyah, seorang pencipta lagu daerah banjar,
penyanyi dan pengamat musik daerah Kalimantan Selatan menyatakan bahwa
musik daerah Kalimantan Selatan termasuk rumpun melayu, namun berbeda
dengan Melayu Sumatra. Hal ini dapat dipahami, karena orang banjar
adalah asimilasi Melayu dengan suku bukut (dayak) dan ada pengaruh jawa –
sunda.
Kalang Kupak
(http://www.indonesiaheritage.org)
Alat musik ini dibuat dari jenis bambu yang tipis (Paring Tamiang).
Kalang Kupak terdiri dari 8 ruas bambu yang masing-masing dipotong
setengahnya dan meruncing di bagian ujung. Ruas-ruas bambu tersebut
kemudian disatukan dengan serat rotan hingga bentuknya menyerupai calung
dari Jawa Barat. Kalang Kupak berperan sebagai pembawa melodi,
dimainkan bersama alat musik agung (gong), babun (gendang), lumba
(gendang), dan kecapi untuk mengiringi upacara adat Balian, yaitu
upacara keselamatan bagi kehidupan masyarakat setempat yang dilaksanakan
setiap tahun dan untuk mengiringi tarian adat, seperti tari Gintor.
Kalang Kupak (http://budaya-indonesia.org)
Kalang Kupak merupakan alat musik tradisional Suku Bukit. Masyarakat
Dayak Maanyan menyebut kalang kumpak dengan nama "salung" yang berfungsi
untuk menghibur petani di ladang dan untuk mengusir binatang buas.
Kalampat
(http://www.indonesiaheritage.org)
Kalampat adalah alat musik tradisioanl sejenis gendang berkepala
tunggal. Badan gendang batang batung atau bambu tebal berdiamter besar.
Kalampat dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul dari rotan.
Kalampat dimainkan bersama dengan agung (gong) sebagai pengiring dalam
upacara Bawanang (panen padi), Babalian (bahiaga atau upacara pengobatan
yang bersifat magis) dan upacara lainnya pada masyarakat Suku Dayak di
daerah Labuhan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Kalampak (http://budaya-indonesia.org)
Panting
(http://www.indonesiaheritage.org)
Panting adalah sejenis alat musik gambus yang dimainkan dengan cara
memetik senarnya. Panting model ini hampir mirip dengan Gambus yang
berasal dari arab hanya saja ukurannya lebih kecil. Musik yang dimainkan
dengan Panting ini awalnya berasal dari daerah Tapin.
Terbang Madihin
(http://www.indonesiaheritage.org)
Terbang madihin terbuat dari kulit kambing yang sudah dikeringkan. Kulit
kambing tersebut diberi kerangka kayu dengan garis tengah ±30 cm dan
bagian bawahnya berukuran ±25 cm, kayu yang dipakai dipilih secara apik
yaitu dari jenis kayu yang cukup liat, misalnya jenis kayu Jingah,
batang pohon Nangka, batang pohon Tiwadak Banyu dan kadang-kadang juga
dipakai jenis Kayu Halaban, untuk mengencangkan kulit pada kerangka
dipakai rotan yang sudah diserut. (Azidin,1994:3).
Kintung
(http://www.indonesiaheritage.org)
Kintung ini adalah salah satu alat musik unik lainnya di Kalimantan
Selatan yang dibuat oleh Suku Banjar. Bahkan pada zaman dulu alat musik
ini dipertandingkan juga. Uniknya lagi alat musik ini diduga dimainkan
dengan kekuatan magis. Bahkan pada saat dipertandingkan sampai-sampai
alat musik yang terbuat dari bambu ini bisa dipecah bahkan tidak
mengeluarkan bunyi sama sekali dengan kekuatan magis.
Dilihat dari bentuknya alat musik ini seperti angklung yang terbuat dari
bambu. Rautan bagian atas masing-masing potongan bambu sangat berperan
penting untuk mengatur bunyinya. Panjang bambu yang digunakan untuk satu
potongan biasanya hanya dua ruas saja.
Serunai Banjar
(http://www.indonesiaheritage.org)
Alat musik tiup sejenis seruling, terbuat dari Bambu atau kayu seperti
suling terompet namun pendek, terdiri dari 4 bagian yaitu mulut, sekar
bibir, badan (batang) dan corong satu sama lainya bisa dilepas dan
dipasang kembali. Serunai berfungsi sebagai alat musik pertunjukan
pancak silat. Di suku Bukit (Dayak) berpungsi sebagai pengiring musik
upacara adat.
Gamelan
Gamelan Banjar versi rakyatan (http://budaya-indonesia.org)
Gamelan Banjar adalah seni karawitan dengan peralatan musik gamelan yang
berkembang di kalangan suku Banjar di Kalimantan Selatan. Gamelan
Banjar yang ada di Kalsel ada 2 jenis yaitu versi keraton dan versi
rakyatan. Dalam perkembangannya musik gamelan Banjar versi keraton
semakin punah. Sementara musik Gamelan Banjar versi rakyatan hingga saat
ini masin eksis.
Gamelan Banjar keberadaannya sudah ada sejak jaman Kerajaan Negara Dipa
pada abad ke-14 yang dibawa oleh Pangeran Suryanata ke Kalimantan
Selatan bersamaan dengan kesenian Wayang Kulit Banjar dan senjata keris
sebagai hadiah kerajaan Majapahit. Pada masa itu masyarakat Kalsel pada
waktu itu dianjurkan untuk meniru budaya Jawa. Pasca runtuhnya Kerajaan
Negara Daha (1526), ada beberapa pemuka adat yang mengajarkan seni
gamelan dan seni lainnya kepada masyarakat.
Masa Pangeran Hidayatullah, penabuh-penabuh gamelan disuruh belajar
menabuh gamelan di keraton Solo. Dalam hal itu hingga sekarang, baik
pukulan dan lainnya menjadi panutan gamelan Gusti-gustian, terutama
sekali pukulan yang hanya ditambah dua kali akhir gong. Selain itu,
tidak ditemukan lagi gamelan yang lengkap seperti Simanggu Besar dan
Simanggu Kecil, namun yang dikenal hanya lagu : ayakan, perangan, geol,
mas mirah dan perang alun.
Kuriding
Kuriding_termasuk_salah_satu_alat_musik_tradisional_Kalimantan_Selatan_yang_terancam_punah._Sudahjarang_orang_memainkan_alat_musik_yang_dibuat_dari_kayu_atau_enau_ini._Alat_musik_ini_dimainkan_dengan_cara_melingkarkan_tali_yang_menahan_bilah_kayunya_agar_menempel_di_mulut_dengan_tangan_kiri._Sedangkan_tangan_kanan_menarik_tali_dari_ujung_bilah_sebelahnya_sehingga_keluarlah_suara_sepertisuara_angin_yang_menderu.
Itulah_beberapa_alat_musik_tradisional_Kalimantan_Selatan_yang_seperti_penjelasan_di_atas_didominasi_oleh_Suku_Banjar_yang_membuatnya.
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Kuriding_termasuk_salah_satu_alat_musik_tradisional_Kalimantan_Selatan_yang_terancam_punah._Sudahjarang_orang_memainkan_alat_musik_yang_dibuat_dari_kayu_atau_enau_ini._Alat_musik_ini_dimainkan_dengan_cara_melingkarkan_tali_yang_menahan_bilah_kayunya_agar_menempel_di_mulut_dengan_tangan_kiri._Sedangkan_tangan_kanan_menarik_tali_dari_ujung_bilah_sebelahnya_sehingga_keluarlah_suara_sepertisuara_angin_yang_menderu.
Itulah_beberapa_alat_musik_tradisional_Kalimantan_Selatan_yang_seperti_penjelasan_di_atas_didominasi_oleh_Suku_Banjar_yang_membuatnya.
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Kuriding termasuk salah satu alat musik tradisional Kalimantan Selatan yang terancam
punah. Sudahjarang orang memainkan alat musik yang dibuat dari kayu atau enau ini.
Alat musik ini dimainkan dengan cara melingkarkan tali yang menahan bilah kayunya
agar menempel di mulut dengan tangan kiri. Sedangkan tangan kanan menarik tali dari
ujung bilah sebelahnya sehingga keluarlah suara sepertisuara angin yang menderu.
Itulah beberapa alat musik tradisional Kalimantan Selatan yang seperti penjelasan
di atas didominasi oleh Suku Banjar yang membuatnya.
Tempat Wisata di Banjarmasin
Pasar Terapung
Pasar terapung. Di dunia hanya ada tiga pasar terapung. Satu di Thailand dan duanya ada di Indonesia. Di Indonesia keduanya ada di Banjarmasin. Kedua pasar terapung tersebut adalah Pasar Terapung Kuin dan Pasar Terapung Lok Baintan.
Jembatan Barito
Jembatan Barito berfungsi untuk menghubungkan sisi timur dan sisi barat Sungai Barito. Panjang jembatan ini sekitar 1 km. Berdiri di atas Jembatan Barito dan menikmati suasana sungai merupakan pengalaman tersendiri.
Kampung Sasirangan
Batik ini berasal dari sebuah kampung yang juga bernama Sasirangan. Di sini kamu bisa belanja berbagai macam benda berbahan batik seperti pakaian, selendang, sprei, taplak meja, dompet, tas dan lain sebagainya.
Pusat Kuliner Tepi Sungai Martapura
Pusat kuliner ini ada di tepian sungai Martapura, tepatnya di Jalan Pos yang menghubungkan Jalan Sudirman dan Jalan Hasanuddin Banjarmasin. Disini kamu bisa menikmati masakan khas Banjarmasin seperti laksa, nasi kuning, lupis dan soto banjar.
Masjid Sabilal Muhtadin
Mesjid dengan arsitektur menarik ini mampu menampung hingga 15.000 jamaah. Nama Sabilal Muhtadi diambil dari kitab karangan seorang ulama besar Kalimantan Selatan, Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjary.
Pulau Kembang
Pulau ini berada di tengah Sungai Barito. Pulau Kembang menjadi habitat bagi monyet dan berbagai jenis burung. Salah satu yang menjadi daya tarik pulau ini adalah keberadaan monyet-monyet ini. Mereka juga jinak dan suka bermain dengan manusia yang berkunjung.
Masjid Sultan Suriansyah
Mesjid ini dibangun sekitar tahun 1526-1550 sehingga menjadi mesjid tertua di Banjarmasin. Seperti namanya, mesjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah. Mesjid ini terletak di daerah Kuin Utara, makanya disebut juga mesjid Kuin. Lokasi mesjid Sultan Suriansyah ini tidak terlalu jauh dengan pasar terapung Kuin.
Museum Wasaka
Wasaka adalah singkatan dari Waja Sampai Kaputing, motto perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Meseum ini berbentuk seperti rumah Banjarmasin. Di dalam meseum kamu bisa melihat koleksi foto, mesin ketik, seragam perjuangan, keris dan senjata api milik Belanda yang dirampas para pejuang.
Taman Siring Sungai Martapura
Taman Siring Martapura paling sering dikunjungi sore hari oleh masyarakat. Di sini kamu bisa memancing atau sekedar duduk menikmati sekitaran sungai dan melihat jakung, perahu khas Banjarmasin. Seperti terlihat pada gambar di atas, hari minggu taman ini dimanfaatkan komunitas anak muda seperti anak-anak BMX, skateboard dan lainnya untuk latihan.
Menara Pandang Siring
Taman Maskot
Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini menampilkan dua maskot kota Banjarmasin yaitu bekantan dan pohon kasturi. Di gerbang masuk, Anda akan disambut sebuah patung bekantan seukuran manusia dewasa. Tak jauh di belakangnya, ada patung pohon kasturi dengan monyet –monyet bergelantungan.
Di sebelah kanan gerbang masuk, ada rumah tanaman yang berisi banyak kaktus, lidah buaya dan beberapa jenis tanaman lain dalam pot. Untuk fasilitas, Taman Maskot telah dilengkapi dengan lahan parkir, mushola, toilet, bangku-bangku taman, warung makan dan arena bermain anak.
Tempat wisata ini berada di pusat kota Banjarmasin, tepatnya di Jalan H. Djok Mentaya.
Patung Bekantan Ikon Banjarmasin
Di
Banjarmasin, tepatnya di jalan Piere Tendean diseberang siring sungai
maratapura dan menara pandangnya. Sejak tahun 2015 ini telah dibangun
sebuah patung maskot yang mengambil model dari binatang khas Kalsel
yaitu Monyet Bekantan atau nama Ilmiahnya Nasalis Larvatus.
Taman Kamboja
Taman ini kerap digunakan warga Banjarmasin untuk bersantai, baik bersama keluarga maupun teman. Taman ini hanya ramai di waktu-waktu tertentu seperti sore atau di akhir pekan.
Anak-anak sekitar pun kerap memanfaatkannya sebagai area bermain.
Anak-anak sekitar pun kerap memanfaatkannya sebagai area bermain.
Senin, 04 Januari 2016
Hewan Asli Kalimantan
Burung Enggang
Burung Enggang atau Burung Rangkong (bahasa Inggris: Hornbill) adalah sejenis burung yang mempunyai paruh berbentuk tanduk sapi tetapi tanpa lingkaran. Biasanya paruhnya itu berwarna terang. Nama ilmiahnya "Buceros" merujuk pada bentuk paruh, dan memiliki arti "tanduk sapi" dalam Bahasa Yunani. Burung Enggang tergolong dalam kelompok Bucerotidae yang termasuk 57 spesies. Sembilan spesies daripadanya berasal endemik di bagian selatan Afrika. Makanannya terutama buah-buahan juga kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.
Burung Enggang Si Burung Juga Lambang Kesetian
Burung enggang ini akan memiiliki akan warna paruh dan tanduk berwarna orange yang terang pada saat burung Enggang sudah deawasa lain halnya saat burung Enggang ini masih kecil dia memiliki paruh dan tanduk yang putih karena akibat bertambahanya umur dan kebiasaan burung Enggang menggosakan paruh pada bagian tubuh yang mempunyai pekmen warna maka seiring berjalanya waktu tanduk dan paruh burung ini akan berubah Orenge.
Burung Enggang ini bisanya hidup secara berpasangan dan membuat sangkar pada pohon yang tinggi denga cara membuat lubang pada batang pohon pada waktu bertelur burung betina akan menutup sarangnya dengan daun dan lumpur dan membuat lubang kecil untuk si burung Enggang jantan memberikan makanannya bisanya burung ENggang akan mengahasilkan telur dalam sekali bertelur antara 5 butir sampai 6 butir telur, dan ketika telur-telur sudah menetas dan memuat sarang tidak muat lagi maka Induk burung Enggang akan keluar untuk memperbaiki agar bisa muat untuk anak-anak mereka.
Karena kesetian burung Enggang jantan dalam melayani burung ENggang mencarikan makan pada saat burung Enggang betina bertelur sampai membesarkan anak-anaknya ini maka burung ini banyak di jadikan lambang untuk lambang kesetian.
Burung Enggang Dalam Mitos
Di dalam mitosanya di Kalimantan burung ini deisebut dengan burung "Alam Atas" dari mitosnya burung ini adalah burung jelmaan Panglima Perang dan akan muncull dapa saat ada peperangan saja, oleh masyarakat kalimantan burung ini di skralkan tidak boleh di buru dan kalaupun ada burung Enggang yang mati maka burung ini tidak di buang begitu saja melainkan kepala dan ranggaka burung akan di smpan dan kepalnya akan di ajdkan hiasan kepala pada kepala dan akan di gunakan oleh orang-orang tertentu saja.
Bekantan
Bekantan atau biasa disebut Monyet Belanda merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan Malaysia). Bekantan merupakan sejenis kera yang mempunyai ciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambut berwarna coklat kemerahan. Dalam bahasa ilmiah, Bekantan disebut Nasalis larvatus.
Bekantan dalam bahasa latin (ilmiah) disebut Nasalis larvatus, sedang dalam bahasa inggris disebut Long-Nosed Monkey atau Proboscis Monkey. Di negara-negara lain disebut dengan beberapa nama seperti Kera Bekantan (Malaysia), Bangkatan (Brunei), Neusaap (Belanda). Masyarakat Kalimantan sendiri memberikan beberapa nama pada spesies kera berhidung panjang ini seperti Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan Kahau.
Bekantan yang merupakan satu dari dua spesies anggota Genus Nasalis ini sebenarnya terdiri atas dua subspesies yaitu Nasalis larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis. Nasalis larvatus larvatus terdapat dihampir seluruh bagian pulau Kalimantan sedangkan Nasalis larvatus orientalis terdapat di bagian timur laut dari Pulau Kalimantan.
Binatang yang oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam status konservasi “Terancam” (Endangered) merupakan satwa endemik pulau Kalimantan. Satwa ini dijadikan maskot (fauna identitas) provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan SK Gubernur Kalsel No. 29 Tahun 1990 tanggal 16 Januari 1990. Selain itu, satwa ini juga menjadi maskot Dunia Fantasi Ancol.
Ciri-ciri dan Habitat Bekantan. Hidung panjang dan besar pada Bekantan (Nasalis larvatus) hanya dimiliki oleh spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai Monyet Belanda.
Pada tahun 1987 diperkirakan terdapat sekitar 260.000 Bekantan di Pulau Kalimantan saja tetapi pada tahun 2008 diperkirakan jumlah itu menurun drastis dan hanya tersisa sekitar 25.000. Hal ini disebabkan oleh banyaknya habitat yang mulai beralih fungsi dan kebakaran hutan.
Pesut Mahakam
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) bisa jadi merupakan mamalia air paling langka di Indonesia. Populasi Pesut Mahakam diperkirakan tidak lebih dari 70 ekor saja. Pun Pesut Mahakam yang merupakan sub-populasi Orcaella brevirostris hanya bisa ditemukan di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur saja. Sehingga tidak mengherankan jika kemudian Pesut Mahakam ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Kalimantan Timur.
Pesut merupakan mamalia air yang unik. Berbeda dengan lumba-lumba dan ikan paus, pesut (Orcaella brevirostris) hidup di air tawar yang terdapat di sungai-sungai dan danau yang terdapat di daerah tropis dan subtropis.
Pesut Mahakam adalah salah satu sub-populasi pesut (Orcaella brevirostris) selain sub-populasi Sungai Irrawaddi (Myanmar), sub-populasi Sungai Mekong (Kamboja, Laos, dan Vietnam), sub-populasi Danau Songkhla (Thailand), dan sub-populasi Malampaya (Filipina). Pesut yang termasuk salah satu satwa dilindungi di Indonesia ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai Irrawaddy Dolphin atau Dolphin Snubfin.
Diskripsi Pesut. Pesut Mahakam dewasa mempunyai panjang tubuh hingga 2,3 meter dengan berat mencapai 130 kg. Tubuh Pesut berwarna abu-abu atau kelabu sampai biru tua dengan bagian bawah berwarna lebih pucat.
Bentuk badan pesut hampir mendekati oval dengan sirip punggung mengecil dan agak ke belakang. Kepala pesut berbentuk bulat dengan mata yang berukuran kecil. Bagian moncong pendek dan tampak papak dengan lubang pernafasan. Sirip punggung berukuran kecil terletak di belakang pertengahan punggung. Dahi tinggi dan membundar, tidak ada paruh. Sirip renangnya relatif pendek dan lebar.
Pesut bernafas dengan mengambil udara di permukaan air. Binatang ini dapat juga menyemburkan air dari mulutnya. Pesut bergerak dalam kawanan kecil. Meski pandangannya tidak begitu tajam dan hidup dalam air yang mengandung lumpur, namun mempunyai kemampuan mendeteksi dan menghindari rintangan-rintangan dengan menggunakan gelombang ultrasonik.
Red Arowona
Arowana jenis ini sudah memiliki warna merah pada sirip, ekor, dayung dan sungut sejak kecil yang kemudian akan muncul juga di bagian pipi dan pinggir insang. Ring akan mulai terlihat sejak mencapai ukuran 25 cm, namun belum mengeluarkan warna merah. Warna merah pada badan akan mulai keluar saat ikan berumur kurang lebih 3-4 tahun. Namun para hobbies sering kali menggunakan trik-trik untuk membantu mempercepat perkembangan warna, seperti tanning, pemberian pakan yang bagus untuk perkembangan warna, atau dengan menempatkan ikan di kolam yang terkena sinar matahari langsung.
Adapun yaitu purple red adalah tipe super red yang langka. Warna badannya merah dengan bagian tengah sisik berwarna biru atau ungu tua.
Langganan:
Postingan (Atom)