Pasar Terapung
Pasar terapung. Di dunia hanya ada tiga pasar terapung. Satu di Thailand dan duanya ada di Indonesia. Di Indonesia keduanya ada di Banjarmasin. Kedua pasar terapung tersebut adalah Pasar Terapung Kuin dan Pasar Terapung Lok Baintan.
Jembatan Barito
Jembatan Barito berfungsi untuk menghubungkan sisi timur dan sisi barat Sungai Barito. Panjang jembatan ini sekitar 1 km. Berdiri di atas Jembatan Barito dan menikmati suasana sungai merupakan pengalaman tersendiri.
Kampung Sasirangan
Batik ini berasal dari sebuah kampung yang juga bernama Sasirangan. Di sini kamu bisa belanja berbagai macam benda berbahan batik seperti pakaian, selendang, sprei, taplak meja, dompet, tas dan lain sebagainya.
Pusat Kuliner Tepi Sungai Martapura
Pusat kuliner ini ada di tepian sungai Martapura, tepatnya di Jalan Pos yang menghubungkan Jalan Sudirman dan Jalan Hasanuddin Banjarmasin. Disini kamu bisa menikmati masakan khas Banjarmasin seperti laksa, nasi kuning, lupis dan soto banjar.
Masjid Sabilal Muhtadin
Mesjid dengan arsitektur menarik ini mampu menampung hingga 15.000 jamaah. Nama Sabilal Muhtadi diambil dari kitab karangan seorang ulama besar Kalimantan Selatan, Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjary.
Pulau Kembang
Pulau ini berada di tengah Sungai Barito. Pulau Kembang menjadi habitat bagi monyet dan berbagai jenis burung. Salah satu yang menjadi daya tarik pulau ini adalah keberadaan monyet-monyet ini. Mereka juga jinak dan suka bermain dengan manusia yang berkunjung.
Masjid Sultan Suriansyah
Mesjid ini dibangun sekitar tahun 1526-1550 sehingga menjadi mesjid tertua di Banjarmasin. Seperti namanya, mesjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah. Mesjid ini terletak di daerah Kuin Utara, makanya disebut juga mesjid Kuin. Lokasi mesjid Sultan Suriansyah ini tidak terlalu jauh dengan pasar terapung Kuin.
Museum Wasaka
Wasaka adalah singkatan dari Waja Sampai Kaputing, motto perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Meseum ini berbentuk seperti rumah Banjarmasin. Di dalam meseum kamu bisa melihat koleksi foto, mesin ketik, seragam perjuangan, keris dan senjata api milik Belanda yang dirampas para pejuang.
Taman Siring Sungai Martapura
Taman Siring Martapura paling sering dikunjungi sore hari oleh masyarakat. Di sini kamu bisa memancing atau sekedar duduk menikmati sekitaran sungai dan melihat jakung, perahu khas Banjarmasin. Seperti terlihat pada gambar di atas, hari minggu taman ini dimanfaatkan komunitas anak muda seperti anak-anak BMX, skateboard dan lainnya untuk latihan.
Menara Pandang Siring
Taman Maskot
Sesuai dengan namanya, tempat wisata ini menampilkan dua maskot kota Banjarmasin yaitu bekantan dan pohon kasturi. Di gerbang masuk, Anda akan disambut sebuah patung bekantan seukuran manusia dewasa. Tak jauh di belakangnya, ada patung pohon kasturi dengan monyet –monyet bergelantungan.
Di sebelah kanan gerbang masuk, ada rumah tanaman yang berisi banyak kaktus, lidah buaya dan beberapa jenis tanaman lain dalam pot. Untuk fasilitas, Taman Maskot telah dilengkapi dengan lahan parkir, mushola, toilet, bangku-bangku taman, warung makan dan arena bermain anak.
Tempat wisata ini berada di pusat kota Banjarmasin, tepatnya di Jalan H. Djok Mentaya.
Patung Bekantan Ikon Banjarmasin
Di
Banjarmasin, tepatnya di jalan Piere Tendean diseberang siring sungai
maratapura dan menara pandangnya. Sejak tahun 2015 ini telah dibangun
sebuah patung maskot yang mengambil model dari binatang khas Kalsel
yaitu Monyet Bekantan atau nama Ilmiahnya Nasalis Larvatus.
Taman Kamboja
Taman ini kerap digunakan warga Banjarmasin untuk bersantai, baik bersama keluarga maupun teman. Taman ini hanya ramai di waktu-waktu tertentu seperti sore atau di akhir pekan.
Anak-anak sekitar pun kerap memanfaatkannya sebagai area bermain.
Anak-anak sekitar pun kerap memanfaatkannya sebagai area bermain.
0 komentar:
Posting Komentar